Oleh: Rusdi Arjiman

Tahun pelajaran 2018/2019ini,  siswa kelas VIII SMP Kristen Aletheia Ampenan kembali mengunjungi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya stasiun klimatologi di Kediri Lombok Barat. Sejumlah 38 siswa berangkat menggunakan bus sekolah dan mobil pribadi di dampingi guru pengampu dan wali kelas sekitar pukul 09.00 dan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 Wita. Kompetensi yang mendasari kunjungan siswa adalah “Memahami Perubahan Keruangan dan Interaksi Antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang Diakibatkan oleh Faktor Alam dan Manusia” dengan sub materi Cuaca dan Iklim.

Kunjungan kali ini dibagi menjadi dua sesi.Sesi pertama, siswa melakukan observasi lapangan, di taman alat-alat pengukur cuaca dan iklim yang dipandu oleh petugas dari BMKG sendiri. Dalam observasi ini siswa dijelaskan nama alat dan fungsinya. Seperti contohnya, alat pengukur kecepatan angin ‘Anemometer’, alat ukur penguapan ‘Open-Pan Evaporimeter’ alat ukur curah hujan’ Ombrometer’ dan beberapa alat pengukur iklim lainnya.

Sesi kedua, siswa diarahkan ke aula untuk diberikan penjelasan secara teoritis tentang perubahan iklim dan cuaca yang sering terjadi di atas bumi ini. Seperti sering terjadicuaca yang ekstrim. Misalnya, munculnya angin putingbeliung, badai Tornado, angina El Nina dan El Nino. Pada sesi kedua ini lebih menarik lagi karena dijelaskan langsung oleh ahlinya dari BMKG sendiri.

Pembelajaran langsung di lapangan seperti ini, memang merupakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang tidak akan pernah didapatkan di kelas. Kesenangan dan kepuasan mendapatkan ilmu pengetahuan langsung dalam kehidupan yang sebenarnya merupakan kesenangan tersendiri bagi siswa dalam penerapan K13. (EUREKA!)