Berita

Sejarah batik di Indonesia

Sejarah batik di Indonesia

SMP | 2022-10-17

Oleh: Evlyn Sanjaya

Erat kaitannya dengan perkembangan dari Kerajaan Majapahit pada era penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Menurut beberapa catatan, pengembangan dari batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, kemudian berlanjut pada zaman Kasunan Surakarta serta Kesultanan Yogyakarta.
Keberadaan dari kegiatan batik tertua di Indonesia diketahui berasal dari Ponorogo dan bernama Wengker, sebelum akhirnya pada abad ketujuh, Kerajaan di Jawa Tengah belajari batik dari Ponorogo

Batik merupakan kain yang dilukis dengan menggunakan cairan lilin malam dengan menggunakan sebuah alat bernama canting, dengan lilin dan canting tersebut, para pengrajin menggambar dan melukis di sebuah kain hingga membuat kain tersebut bernilai tinggi. Batik telah ada sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga sekarang.

Batik merupakan kain bergambar dan proses pembuatannya secara khusus dengan menggambar atau menerapkan motif pada suatu kain yang polos atau masih kosong, kemudian melakukan proses khusus, sehingga kain tersebut memiliki ciri khas dibandingkan kain lainnya.

Secara bahasa, batik berasal dari kata mbat yang artinya adalah melempar berkali-kali serta tik yang artinya ialah titik. Secara istilah, batik merupakan sebuah teknik menggambar di atas kain dengan memanfaatkan lilin serta canting sebagai alat dan bahan dalam proses pembuatannya.

Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober tahun 2009. UNESCO menilai batik sebagai identitas dari bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting bagi seseorang di Indonesia sejak ia lahir hingga akhirnya meninggal dunia. Karena hal tersebutlah, pemerintah Indonesia menjadikan 2 Oktober sebagai hari Batik Nasional dan selalu diperingati bersama masyarakat.

Batik berasal dari kata ambatik yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak titik. Akhiran dari kata batik yaitu tik artinya adalah titik atau ujung yang digunakan untuk membuat sebuah titik. Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan dikenal sejak abad ke 17. Pada saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman. Akan tetapi, kemudian motif batik pun berkembang dan beralih pada motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.

Kerajinan dari batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Arca Bhairawa adalah salah satu contoh dari gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di daerah Sumatera pada sekitar abad ke 14. Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke 18 atau sekitar awal ke 19. Kemudian batik cap dikenal setelah perang dunia I selesai atau pada tahun 1920.

Sejarah batik di Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran agama Islam di Pulau Jawa. menurut beberapa catatan, pengembangan dari batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram dan kemudian berlanjut pada zaman Kasunan Surakarta serta Kesultanan Yogyakarta.

Keberadaan dari kegiatan batik tertua diketahui berasal dari Ponorogo dengan nama Wengker, sebelum abad ketujuh, Kerajaan di Jawa Tengah mulai belajar batik dari Ponorogo. Oleh sebab itulah, batik-batik Ponorogo memiliki corak yang agak mirip dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo merupakan batik yang dihasilkan dari lilin berwarna hitam pekat. Selain itu, batik Ponorogo juga biasa disebut sebagai batik irengan dan dekat dengan unsur-unsur magis. Batik Ponorogo juga dikembangan oleh kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah.

Eksistensi dari batik Ponorogo hingga abad ke 20 dan menjadi bagian surga bagi para pembatik, dikarenakan produksi batik di Ponorogo yang melampaui industri batik di Jawa Tengah ataupun Yogyakarta yang kemudian diambil oleh pengepul batik yang ada di Surakarta dan Pekalongan, selain itu, upah pembatik yang berada di Ponorogo pun tertinggi di Pulau Jawa. Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya serta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan kemudian secara khusus di pulau Jawa setelah akhir dari abad ke 18 atau hingga awal abad ke 19.

Teknik batik sendiri diketahui ada lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan teknik tersebut berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Kemudian, teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat, seperti Nigeria, Kamerun dna Mali, Asia seperti Sri Lanka, India, Iran, Bangladesh, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Lalu, hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920-an. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan dari keluarga kerajaan di Indonesia pada zaman dahulu. Pada mulanya, kegiatan membatik hanya terbatas pada keraton saja dan batik yang dihasilkan hanya untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah serta tokoh-tokoh pembesar.

Contoh motif batik:

1. Batik Mega Mendung

Motif batik mega mendung identik dengan pola yang mirip seperti bentuk awam serta memiliki makna maupun filosofi yang dalam. Arti dari motif batik mega mendung salah satunya ialah nilai kesabaran yang harus ada di dalam di setiap manusia.

2. Batik Tujuh Rupa

Motif batik Pekalongan menggambarkan ciri kehidupan dari masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan pengaruh dari budaya luar, sehingga motif-motif serta warnanya terlihat sangat variatif.

3. Batik Kamoro

Motif batik selanjutnya adalah motif batik Kamoro yang berasal dari Papua. Motif batik ini memiliki gambar yang menyerupai patung yang berdiri sambil membawa satu bilah tombak

Admin Website

Admin website akan menginput semua data ke dalam website SKA Ampenan. Jika anda memiliki artikel atau foto dan info menarik mengenai SKA Ampenan dan ingin dimuat dalam website ini silahkan hubungi admin di [email protected]

Ikuti Kami

Veritas, Libertas, Caritas

KEBENARAN, KEMERDEKAAN, CINTA KASIH Menghasilkan anak didik yang mencintai Tuhan, berperilaku dan bersikap santun, berjiwa mandiri, cerdas, serta siap menghadapi tantangan zaman.

Youtube Channel

Facebook Page


Kontak Kami

[email protected]
Jl. Majapahit No.47, Taman Sari, Ampenan, Mataram City, West Nusa Tenggara 83114. Buka Google Map

Kebijakan Privasi

Kotak Surat


Copyright © Rounin Visual
Sekloah Kristen Aletheia Ampenan