Berita
SIMULASI GEMPA DI SD SMP KRISTEN ALETHEIA AMPENAN
SD-SMP | 2017-10-26Sd smp kristen aletheia ampenan menggelar simulasi gempa bumi pada hari Kamis, 13 Oktober 2017 tepatnya pukul 08.00 Wita . Kegiatan simulasi gempa pada kali ini didukung oleh Rumah Sakit Bhayang Kara dan Kepolisian Resort Mataram.
Kegiatan ini berawal dari kekhawatiran pihak sekolah dengan beberapa potensi bencana yang bisa terjadi di Kota Mataram. Simulasi tersebut diikuti oleh 421 siswa dan 50 Pendidik , Tenaga Kependidikan , dan Petugas Layanan Khusus di sekolah.
Skenario Gempa
Setelah mendengar bunyi sirine tanda bencana berbunyi ,Bapak / Ibu guru memberi pengarahan kepada siswa untuk tenang dan tidak boleh takut dalam menghadapi bencana. Kemudian Bapak / Ibu Guru mengatur siswa untuk keluar ruangan kelas dengan tertib. Para siswa terlihat berlarian menuruni tangga dengan melewati jalur evakuasi yang telah tersedia di sekolah untuk berkumpul ke tempat titik kumpul yaitu halaman sekolah SD SMP Kristen Aletheia Ampenan dan didampingi oleh Bapak / Ibu guru .Sebagian siswa melindungi diri dengan posisi tangan di bagian kepala dan ada juga yang melindungi kepala dengan menggunakan buku atau tas sekolah .Sementara siswa yang sudah sampai di halaman langsung berkumpul dan berjongkok.
Beberapa guru didampingi pihak dari Kepolisian Resort Mataram , menyisisr semua ruangan untuk melihat adanya siswa atau Bapak Ibu guru yang terjebak dalam ruangan . Dan dari hasil penyisiran di lokasi , ternyata ada satu siswa yang tertinggal di tangga dalam keadaan pingsan dan satu orang guru dalam posisi hamil besar .
Akhirnya tim evakuasi mengangkat murid tersebut dengan tandu dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara bersamaan dengan salah satu guru yang tidak sempat menyelamatkan diri , untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dengan Ambulance untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Setelah skenario gempa berhenti , Pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh Bapak Bambang Suharijanto , S.IP dan Pihak dari Kepolisian Resort Mataram memberikan arahan kepada semua siswa tentang bencana gempa.
Beberapa siswa mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini , karena bisa mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghadapi bencana alam .
Simulasi bencana alam ini dilakukan untuk melatih siswa siaga dan siap saat menghadapi bencana alam , terutama gempa bumi . “ Pelatihan atau simulasi semacam ini bisa memberi bekal bagi anak – anak , agar mereka tidak takut , khawatir , atau cemas saat menghadapi bencana alam”
Dengan adanya simulasi gempa ini , pihak sekolah juga berharap semua siswa bisa memahami bagaimana langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi dan mampu melakukan tindakan penyelamatan diri secara tepat dan benar jika bencana benar – benar terjadi .
Prosedur evakuasi harus bisa dipahami semua pihak . Bagaimana tindakan yang harus dilakukan jika bencana itu terjadi . Meskipun kita semua tidak berharap bencana gempa benar – benar terjadi, namun pihak sekolah semua harus siap. Dan pihak sekolah akan melakukan simulasi gempa secara rutin setidaknya satu tahun sekali.
By : Vironika Endras Bhairawati , S.Pd